Friday, 20 January 2017

Costumer Retention Marketing (CRM), Profil Perusahaan XL dan Deskripsi Call Centre,Sumber Daya Manusia,Indikator “Key Performance”.

sumber gambar : Google images

BAB I
Profil Perusahaan


1.1         Profil Perusahaan Provider XL

Dengan pengalaman lebih dari 17 tahun beroperasi  di pasar Indonesia, PT XL Axiata Tbk. merupakan salah satu penyedia layanan seluler terkemuka di Indonesia. Saat ini, XL dipandang sebagai salah satu penyedia layanan seluler untuk Data dan Teleponi terkemuka di Indonesia. XL memulai usaha sebagai perusahaan dagang dan jasa umum pada tanggal 6 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari. Pada tahun 1996, XL memasuki sektor telekomunikasi setelah mendapatkan izin operasi GSM 900 dan secara resmi meluncurkan layanan GSM. Dengan demikian, XL menjadi perusahaan swasta pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telepon seluler. XL saat ini adalah penyedia layanan seluler dengan jaringan yang luas dan berkualitas di seluruh Indonesia bagi pelanggan ritel (Consumer Solutions) dan solusi bagi pelanggan korporat (Business Solutions). XL satu-satunya operator yang memiliki jaringan serat optik yang luas. XL telah meluncurkan XL 3G pada 21 September 2006, layanan telekomunikasi selular berbasis 3G pertama yang tercepat dan terluas di Indonesia. XL dimiliki secara mayoritas oleh Axiata Group Berhad (“Axiata Group”) melalui Axiata Investments (Indonesia) Sdn Bhd (66,485%) dan publik (33,515%). Sebagai bagian dari Axiata Group bersama-sama dengan Robi (Bangladesh), Latelz (Cambodia), Idea (India), Celcom (Malaysia), M1 (Singapore), SIM (Thailand), Multinet (Pakistan), dan Dialog (Sri Lanka).
Di kemudian hari, melalui perjanjian kerjasama dengan Grup Rajawali dan tiga investor asing (NYNEX, AIF dan Mitsui), nama Perseroan diubah menjadi PT Excelcomindo Pratama. Pada September 2005, XL melakukan Penawaran Saham Perdana (IPO) dan mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang sekarang dikenal sebagai Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada saat itu, XL merupakan anak perusahaan Indocel Holding Sdn. Bhd., yang sekarang dikenal sebagai Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd., yang seluruh sahamnya dimiliki oleh TM International Sdn. Bhd. Melalui TM International (L) Limited. Pada tahun 2009, TMI berganti nama menjadi Axiata Group Berhad dan di tahun yang sama PT Excelcomindo Pratama Tbk. berganti nama menjadi PT XL Axiata Tbk. untuk kepentingan sinergi. Saat ini, mayoritas saham XL dimiliki oleh Axiata melalui Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd (66,43 persen) dan sisanya dipegang oleh publik (33,57 persen).
Akuisisi XL Axiata terhadap Axis Telekom
XL Axiata telah menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi Axis Telekom Indonesia, pada tanggal 26 September 2013. Perjanjian jual beli bersyarat atau conditional sales purchase agreement (CSPA) dilakukan dengan Saudi Telecom Company (STC) dan Teleglobal Investment BV (Teleglobal), yang merupakan anak perusahaan STC. XL disebut akan membayar nilai nominal saham yang disepakati dan akan membayar sebagian dari utang dan kewajiban Axis.
Kesepakatan perjanjian jual beli bersyarat ini meliputi beberapa hal, yaitu:
Teleglobal akan menjual 95 persen saham di Axis kepada XL. 100 persen nilai perusahaan Axis dinilai sebesar 865 juta dollar AS, dengan catatan buku AXIS bersih dari utang dan posisi kas nol (cash free and debt free). Harga Pembayaran akan digunakan untuk membayar nilai nominal saham Axis, serta membayar utang dan kewajiban Axis. Transaksi tersebut akan rampung setelah mendapatkan persetujuan pemerintah terkait dan persetujuan pemegang saham XL melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Satu hal lagi, transaksi itu juga gak akan rampung apabila tidak ada perubahan dari kepemilikan spektrum. "Kami gak yakin semua pemain di industri sepakat bahwa konsolidasi harus terjadi di industri telekomunikasi," kata Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi mengenai akuisisi ini. Merril Lynch (Singapura) Pte Ltd (Bank of America Merril Lynch) bertindak sebagai penasihat keuangan dari XL untuk transaksi ini.

1.2         Kartu Perdana XL
Ada beberapa kartu perdana sebagai produknya seperti :
a.    Kartu XL Prabayar
Kartu XL Prabayar merupakan peleburan dari 3 produk prabayar XL sebelumnya, yaitu ProXL, Bebas, Jempol, dan Jimat. Peleburan menjadi satu lini produk ini merupakan upaya XL untuk memangkas biaya pemasaran Jempol yang memiliki perkembangan kurang siginifikan jika dibandingkan dengan Bebas. Peleburan ini diawali pada 1 Agustus 2007 dengan menyatukan voucher isi ulang untuk kedua produk dan diresmikan pada 1 Januari 2008 dengan peluncuran merek XL Prabayar. Pelanggan XL Prabayar mendapat nomor dengan awalan 0817, 0818, 0819, 0859, 0878, dan 0877.
Pada tanggal 28 Oktober 2014, XL meluncurkan logo barunya dengan peluncuran layanan Real Mobile 4G LTE pada kartu XL. Logo ini pertama kali muncul di media cetak seperti koran. Logo baru XL mempersembahkan identitas baru dalam mewujudkan komitmen untuk berubah menjadi lebih baik. Sebuah logo adalah representasi identitas yang dapat menggambarkan berbagai visi dan misi untuk membantu lebih maju. Tiga dimensi warna dalam logo baru XL memiliki makna yang saling berintegrasi. Warna biru merupakan identitas prinsip dasar XL yang melambangkan kepercayaan dan tanggung jawab. Warna hijau melambangkan sumber inspirasi pertumbuhan dan harmoni. Warna kuning menggambarkan energi dan pemikiran terang yang dapat membawa kemajuan. Pada tanggal 5 Oktober 2016, bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) XL ke-20 tahun, XL kembali memperbaharui logonya, dengan pergantian warna logo dari warna kuning dan hijau menjadi warna biru dan hijau, seperti warna pada logo ProXL.

b.    Kartu Perdana ProXL
Kartu Perdana ProXL, diluncurkan pertama kali pada tanggal 31 Desember 1997 setelah berakhir pada tanggal 1 Juni 2004 ProXL mengubah nama menjadi XL, dengan tambahan fitur dan layanan.
c.    Kartu Perdana Bebas
Kartu Perdana Bebas diluncurkan pertama kali pada tanggal 1 Juni 2004. Produk ini merupakan kelanjutan produk XL sebelumnya. Bebas difokuskan dalam memberikan kemurahan tarif percakapan suara. Dalam perkembangannya, Bebas selalu memberikan tarif promosi percakapan suara yang bervariasi, mulai dari Rp25/detik, Rp10/detik, Rp1/detik, Rp0,1/detik, Rp600 sampai gratis. Diluncurkan kembali pada bulan Februari 2013.
d.   Kartu Perdana Jempol
Kartu Perdana Jempol diluncurkan pertama kali pada tanggal 1 Juni 2004. Jempol awalnya merupakan produk prabayar versi murah dari XL dengan menerapkan tarif hemat Rp99/SMS untuk SMS ke sesama XL dan Rp399/menit untuk percakapan suara ke nomor telepon rumah. Jempol juga sempat memberikan kemurahan tarif percakapan suara ke beberapa negara (yang kemudian dikembangkan menjadi produk tersendiri, Jimat). Dalam perkembangannya, Jempol semakin difokuskan untuk memberikan tarif yang murah dalam layanan pesan singkat (SMS), terakhir dengan tarif Rp45/sms ke semua operator. Perkembangan Jempol sangat kurang jika dibandingkan dengan Bebas, hanya menyumbang sekitar 25% dari total pendapatan produk prabayar XL.
e.    Kartu Perdana Jimat
Kartu Perdana Jimat diluncurkan pertama kali pada pertengahan tahun 2006. Jimat adalah produk prabayar pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telekomunikasi internasional dengan tarif yang sangat hemat dan murah. Perkembangan Jimat juga bernasib sama dengan Jempol.
f.     Kartu XL Pascabayar
Kartu XL Pascabayar sebelumnya dikenal dengan nama Xplor. Perubahan ini seiring dengan restrukturisasi lini produk XL di mana hanya ada 1 lini produk masing-masing untuk prabayar dan pascabayar.

1.3         Analisis SWOT

1.      Strength
Kekuatan XL antara lain terdapat pada: XL secara terus menerus mencari tempatdimana dapat melakukan praktek yang terbaik dalam menjalankan bisnis. Perusahaan jugamenyadari dinamika di seputar tata kelola perusahaan di Indonesia yang telah mengalamikemajuan selama ini.
2.      Weakness
Kelemahan XL antara lain terdapat pada: Masalah tarif murah XL juga bisa dikaitkandengan iklan. Banyak iklan yang menipu untuk industri selular, dalam artian banyak syaratdan ketentuan berlaku sebagai embel-embelnya.
3.      Oppurtunities
Peluang bagi XL antara lain: besarnya pasar domestik yang belum tergarap, terutamadi daerah daerah. Perluasan jaringan yang dilakukan oleh XL cukup menguntungkan XL dimasa mendatang.
4.      Threat
Ancaman bagi XL antara lain: banyak masuknya pendatang baru dalam duniaoperator selular di Indonesia, pendatang baru tersebut dari dalam negeri dan dari luar negeri.Semua operator menawarkan nilai lebih dari kompetitor nya, hal ini harus benar benar ditanggapi serius dengan XL.


1.4  Deskripsi Call Center
Call centre atau call center (dalam ejaan yang lain) merupakan suatu kantor informasi yang terpusat yang digunakan untuk tujuan menerima dan mengirimkan sejumlah besar permintaan melalui telepon. Call center dioperasikan oleh sebuah perusahaan sebagai pengadministrasi layanan yang mendukung produk incoming dan menyelidiki informasi tentang konsumen. Panggilan keluar call center digunakan untuk telemarketing, clientele, dan debt collection pun dapat dilakukan. Sebagai tambahan untuk call center, bahwa penanganan secara kolektif untuk surat, fax, dan email dalam sebuah lokasi lebih sering disebut dengan contact center.Call center dioperasikan sebagai sebuah ruang lingkup kerja yang terbuka secara luas yang dikerjakan oleh sejumlah agen call center, dilengkapi dengan sebuah work station berupa computer bagi setiap agen, sebuah telepon set/headset yang terhubungan ke jaringan telekomunikasi, dan sebuah atau lebih stasiun pengawas.
Call center juga dapat secara bebas dioperasikan atau dihubungkan dengan center tambahan, sering dihubungkan dengan jaringan komputer korporat, termasuk mainframe-nya, microcomputer, dan LAN. Ditambah lagi, jaringan data dan voice yang kemudian dipusatkan melalui sebuah link dengan teknologi baru yang disebut Computer Telephony Integration (CTI).Banyak komponen bisnis yang menggunakan jasa call center untuk berinteraksi dengan pelanggan mereka. Contohnya termasuk untuk kebutuhan perusahaan, perusahaan katalog pesanan surat, dan layanan pendukung pelanggan untuk berbagai perangkat keras dan lunak komputer. Ada juga beberapa bisnis untuk fungsi layanan internal yang menggunakan call center, seperti layanan help desk dan sales support.
Call center dapat dilihat dari titik operasionalnya yang dipandang sebagai jaringan antrian. Call center yang sederhana, terdiri dari satu tipe pelanggan dan server statistic yang serupa, digunakan untuk memantau antrian tunggal. Teori antrian merupakan salah satu cabang matematika yang memodelkan sistem antrian untuk berbagai pengembangan. Model antrian ini sangat penting untuk membantu usaha perencanaan dan manajemen. Sebagai contoh, untuk membantu menjawab pertanyaan direksi perusahaan, memberikan level layanan (ditentukan oleh manajemen), dan untuk menentukan jumlah agen yang diperlukan untuk mencapai layanan yang diharapkan.
Model antrian juga menyediakan wawasan yang kualitatif, sebagai contoh untuk mengidentifikasi keadaan yang tidak diinginkan pada skala ekonomi yang berlaku, yakni bahwa sebuah call center yang besar adalah lebih efektif untuk menjawab panggilan yang sama daripada harus didistribusi ke pengguna-pengguna yang kecil. Atau bisa juga terjadi untuk cross-selling yang lebih bermanfaat, atau call center yang sebaiknya menjadi pengedali kualitas atau pengendali efesiensi, atau lebih umum untuk keduanya disebut dengan Quality and Efficiency Driven (QED). Baru-baru ini, model antrian juga digunakan untuk perencanaan dan operasi skill-based-routing atas panggilan pada call center yang memerlukan analisis sistem untuk tipe pelanggan yang beragam dan kemampuan agen yang bervariasi.
Operasi call center didukung juga oleh model matematika di luar antrian, dengan operasi Call center menggunakan variasi yang luas dari penggunaan teknologi yang berbeda untuk memudahkan mereka untuk me-manage volume kerja yang besar. Teknologi tersebut memfasilitasi proses antrian dan proses pemanggilan, pemeliharaan konsistensi aliran kerja bagi agen dan membentuk bisnis lain yang menghemat biaya. Beberapa teknologi yang digunakan antara lain adalah:
1.    ACW (After Call Work – biasa disebut “wrap” atau “wrapup”)
2.    ACD (Automatic Call Distribution)
3.    Analisis performansi agen
4.    AHT (Average Handle Time)
5.    ANI (Automatic Number Identification)
6.    Pemantau otomatis
7.    BTTC (Best Time To Call) / Outbound call optimization
8.    Call Recording (perangkat lunak perekam panggilan)
9.    CIM (Costumer Interaction Management) solution (lebih dikenal dengan “unified” solution)
10.                        Kolaborasi chat dan web
11.                        CTI (Computer Telephony Integration)
12.                        CRM (Costumer Relationship Management)
13.                        Desktop Scripting Solution
14.                        Sistem pendukung performansi elektronik
15.                        Manajemen email
16.                        Enterprise Campaign Management
17.                        Sistem issue tracking
18.                        IVR (Interactive Voice Response)
19.                        Knowledge Management System
20.                        Outbound Predictive Dialer
21.                        PDS (Predictive Dialing System)
22.                        Outsourcing
23.                        Monitoring kualitas (perangkat lunak perekam panggilan)
24.                        Analisis Kemampuan
25.                        Verifikasi Third Party
26.                        TTS (Text to speech)
27.                        Antrian Virtual
28.                        Analisis Voice
29.                        Voicemail
30.                        VoIP
31.                        Voice Recognition
32.                        WFM (Workforce Management)
penelitian, yang mempertimbangkan batasan ruang lingkup yang dikelola. Sebagai contoh, untuk meramalkan panggilan, untuk menjelaskan struktur pembagian panggilan, dan analisis kejadian atas ketidaksabaran pelanggan menunggu layanan dari agen.
Pemusatan manajemen panggilan bertujuan untuk mengembangkan kinerja perusahaan dan mereduksi biaya, dengan menyediakan standarisasi, kelancaran, dan menyeragamkan layanan bagi pelanggan. Untuk mengakomodasi jumlah pelanggan yang besar, warehouse yang besar dapat dikonversi menjadi sebuah ruang kantor sebagai host call center yang beroperasi di salah satu lantai saja.
Pegawai call center dapat memonitor kontrol kualitas, level kemampuan, dan layanan pelanggan dengan tekonologi komputer yang me-manage, mengukur, dan memonitor performansi dan aktivitas pekerja. Tipical operasi contact center memfokuskan pada area disiplin manajemen workforce, anajemen antrian, pemantauan kualitas, dan pelaporan. Pelaporan dalam call center dapat menghasilkan data yang berbeda dengan pelaporan dalam keadaan real dan pelaporan historikalnya. Tipe informasi yang dikumpulkan untuk suatu kelompok agen call center bisa termasuk Log in para agen, agen siap menerima panggilan, agen dalam keadaan online, agen dalam mode wrap up, rata-rata durasi panggilan, rata-rata durasi panggilan termasuk waktu wrap-up, lama durasi waktu agent online, durasi panggilan dalam antrian, jumlah panggiilan dalam antrian, jumlah seluruh panggilan ditawarkan (offered), jumlah panggilan diputus, rata-rata kecepatan untuk menjawab, rata-rata kecepatan untuk memutus dan level layanan, dikalkulasikan dengan persentase panggilan yang terjawab dalam suatu rentang waktu tertentu.
Banyak call center sekarang yang menggunakan perangkat lunak manajemen workforce, dimana software ini merupakan software yang menggunakan informasi yang historis yang dihubungkan dengan kebutuhan sistem untuk membangun jadwal yang otomatis untuk menemukan antisipasi kebutuhan level kepegawaian.

1.5 Pentingnya Peran Call Center Untuk Perusahaan & Pelanggan
Kasus penipuan dengan mengatasnamakan perusahaan memang sangat meresahkan dua pihak, yaitu perusahaan dan konsumen yang sama-sama menjadi korban. Konsumen merasa dirugikan melalui data dan keuangannya sedangkan perusahaan jelas tercemar nama baiknya. Dahulu call center hanya ada di perusahaan-perusahaan besar seperti perbankan, namun saat ini semua perusahaan sadar akan pentingnya keberadaan call center  atau customer servive.Call center bertugas untuk menerima respons dari konsumen baik itu keluhan maupun saran. Tugas ini dapat dikatakan sebagai tanggung jawab yang tidak mudah karena itulah orang-orang yang ada di balik divisi call center maupun customer service
(CS) haruslah individu yang kompeten di bidangnya. Bagiamana mungkin bisa menjadi petugas call center jika tidak mengetahui sistem operasional perusahaan.
Sebagai contoh pada operator seluler, petugas call center harus mengetahui segala seluk-beluk yang biasanya ditanyakan oleh pelanggan seperti kenapa sinyal 3G tidak masuk, kenapa terpotong pulsa padahal tidak melakukan panggilan, sms dan akses data. Semua pertanyaan harus dijawab dengan baik oleh petugas call center agar dapat dimengerti oleh customer.
Salah satu operator telepon seluler yang pernah mendapatkan penghargaan perihal call center dan customer service adalah XL. XL mendapatkan pengahargaan Customer Relationship Excellence Awards 2011 pada tahun 2012 mengalahkan puluhan perusahaan dari negara lain dan berbagai macam industri se-Asia Pasifik seperti China Mobile, SmarTone, CSL, Qnet Ltd, SAP, DHL Express, Fedex, dan lainnya.
Seperti yang dikutip dari website resmi XL bahwa untuk mendapatkan pengahargaan ini banyak tahapan yang harus dilalui dengan penilaian yang ketat dan komprehensif seperti Self Assessment, Business Case Presentation, Mystery Calls/Visit, CSQS On-Site Audit & Assessment serta harus lulus dalam sertifikasi CCSM (Certificate in Customer Service Management). Tidak heran jika banyak yang mengatakan ini adalah world-class quality standard.
XL benar-benar memberikan secara gamblang call center yang dapat dihubungi dengan dibeda-bedakan menurut fungsinya. Untuk mengetahui layanan dan promo terbaru dari XL pelanggan dapat melakukan panggilan call center ke nomor 818 tanpa biaya. Namun yang patut diketahui adalah jika pelanggan menghubungi 818 maka yang akan menjawab adalah mesin (sistem otomatis). Jadi, jika ingin menyampaikan pesan pelanggan dapat melakukan panggilan ke call center di 817.
Jika menghubungi  817 maka pengguna akan dapat berbicara langsung dengan XL Contact Center Representatives dengan biaya Rp350 per panggilan. Hal ini tentunya akan membebani pelanggan jika pada waktu telepon putus nyambung-putus nyambung. Sedangkan yang menggunakan PSTN/telepon rumah dapat menguhubungi nomor (021) 579 59 817 dan biaya disesuaikan dari tarif masing-masing operator. Selain itu pelanggan juga dapat menghubungi call center XL dengan mengirimkan pesan melalui Fax di nomor (021) 579 59808 atau via email ke alamatcustomerservice@xl.co.id.
Pentingnya keberadaan call center benar-benar direspons positif oleh XL, bahkan mereka sudah membagi divisi tersebut berdasarkan komunikasi perusahaan, sekretaris perusahaan, customer service, hubungan investor, serta karir.






BAB II
Call Center dan Sumber Daya Manusia

2.1       Sumber daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pemimpin dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi, dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang ditetapkan (Panggabean, 2007:15).
Manajemen sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) di dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi (Sulistiyani dan Rosidah, 2009:11). Manajemen sebagai ilmu dan seni untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain. Artinya, tujuan dapat dicapai bila dilakukan oleh satu orang atau lebih. Sementara itu manajemen sumber daya manusia sebagai suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam suatu perusahaan.
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian pelaksanaan dan pengendalian (Veithzal, 2009:1). Manajemen sumber daya manusia merupakan kegiatan yang mengatur tentang cara pengadaan tenaga kerja, melakukan pengembangan, memberikan kompensasi, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja melalui proses-proses manajemen dalam rangka mencapai tujuan organisasi (Yuli, 2005:15).
Manajemen sumber daya manusia terdiri atas serangkaian keputusan yang terintegrasi tentang hubungan ketenagakerjaan yang memengaruhi efektivitas karyawan dan organisasi. Manajemen sumber daya manusia merupakan aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan agar sumber daya manusia di dalam organisasi dapat digunakan secara efektif guna mencapai berbagai tujuan. Bermacam-macam pendapat tentang pengertian manajemen sumber daya manusia, antara lain: adanya yang menciptakan Human Resources, ada yang mengartikan sebagai man power management serta ada yang menyertakan dengan pengertian manajemen sumber daya manusia sebagai personal (personalia, kepegawaian, dan sebagainya).
Manajemen Sumber Daya Manusia mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang mencakup masalah-masalah sebagai berikut :
1.      Menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job description (pembagian tugas dan tanggung jawab), job specification (spesifikasi pekerjaan), job reqruitment (syarat pekerjaan), dan job evaluation (evaluasi pekerjaan).
2.      Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asa the ringht man in the right place and the right man in the right job (menempatkan karyawan pada tempat dan kedudukan yang tepat).
3.      Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian.
4.      Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa yang akan datang.
5.      Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya.
6.      Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas jasa perusahaan-perusahaan sejenis.
7.      Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.
8.      Melaksanakan pendidikan, latihan  dan penilaian produktivitas karyawan.
9.      Mengatur mutasi karyawan baik vertikal maupun horizontal.
10.  Mengatur pensiun, pemberhentian, dan pesangonnya.
Tujuan utama  manajemen sumber daya manusia adalah untuk meningkatkan kontribusi pegawai terhadap organisasi dalam rangka mencapai produktivitas organisasi yang bersangkutan. Hal ini dapat di pahami karena semua kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan, tergantung kepada manusia yang mengelola organisasi yang bersangkutan. Oleh sebab itu, sumber daya manusia tersebut harus dikelola agar dapat berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan organisasi.

2.2       Studi Kasus SDM XL Axiata
Perusahaan XL menganggap bahwa karyawan adalah aset utama yang harus senantiasa dijaga, dilindungi, dan dimanjakan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan dan menjaga karyawan yang memiliki potensi, XL telah merancang sebuah strategi inovatif untuk meningkatkan keahlian dan kemampuan karyawan melalui sebuah skema remunerasi yang kompetitif.
Bahkan,untuk memastikan skema ini berjalan, XL telah menunjuk salah satu konsutan bertaraf internasional untuk melakukan survey berkala di setiap perusahaan IT dan telekomunikasi untuk mendapatkan gambaran mengenai paket kompensasi yang sesuai dan menarik dibanding dengan industri lainnya. Selain itu, untuk menciptakan iklim kerja yang menyenangkan dalam perusahaan, pihak manajemen juga memberlakukan atau menerapkan kultur sikaf yang positif dan keterbukaan komunikasi. Cara ini dilakukan agar dalam perusahaan terjadi komiunikasi dua arah dan penyampaian ide atau gagasangagasan dapat dilakukan secara luas.
Beberapa metode pendukung dalam program ini, di antaranya Skip-Level Interviews, Honest Talks, dan Manager’s Forum.Kesempatan BerkarierSebagai perusahaan besar yang selalu berusaha menjadi perusahaan terbaik di bidangnya, XL akan senantiasa mengembangkan dan memperluas operasinya. Fokus utamanya tentu saja untuk memenuhi harapan dan keinginan pelanggannya. Proses memperluas lahan bisnis ini tentunya membutuhkan karyawan-karyawan yang berdedikasi tinggi. Untyuk itu, perusahaan XL akan selalu menjadikan XL sebagai perusahaan yang nyaman untuk bekerja.
Selain itu, XL memiliki visi agar para karyawannya untuk selalu mengembangkan dirinya. Mereka yang memiliki keterampilan dan kemampuan tinggi serta berfokus utama kepada kepuasan pelanggan dan beroientasi mutu, dapat mengajukan diri untuk bergabung dan bekerjasama ke dalam tim. Karena bagi perusahaan, mereka¬meraka yang seperti itulah yang merupakan orang tepat untuk membesarkan perusahaan sekaligus juga meningkatkan karier mereka.Lowongan Pekerjaan dan PKLSebagai perusahaan telekomunikasi terkemuka, tentunya perusahaan XL didukung oleh karyawankaryawan yang professional dan tangguh, serta lingkungan kerja yang menyenangkan sekaligus menantang.




BAB III
Mengelola Kepuasan Pelanggan dengan Kontak Telepon


3.1         Mengelola Kepuasan Pelanggan dengan Kontak Telepon

Pada setiap interaksi dengan pelanggan /masyarakat adalah “moment of truth” bagi perusahaan/organisasi untuk memberikan “WOW experience” kepada mereka.  Di Contact Center, “customer experience” dapat diciptakan mulai dari aksesibilitas, interaksi di dalam IVR (Interactive Voice Response), interaksi dengan Staf Contact Center, hingga tindak lanjut dalam menangani permasalahan pelanggan.  Aksesibilitas dapat dibangun dengan mudah melalui ketersediaan kanal telekomunikasi dan jumlah Staf Contact Center yang cukup. Interaksi di dalam IVR diperoleh dari  kapasitas  IVR yang memadai, serta sistem IVR yang memudahkan dan menarik bagi pelanggan untuk mengaksesnya.  Menciptakan kepuasan pelanggan melalui interaksi telepon dengan Staf Contact Center adalah hal yang tersulit, diperlukan kombinasi antara keterampilan personel, proses yang baik dan teknologi yang mendukung.
Sebuah interaksi telepon yang sukses bukan hanya  ditentukan oleh keramahan dan kepiawaian Staf Contac Center dalam menjawab pertanyaan pelanggan. Lebih dari itu, Staf Contact Center harus dapat melakukan hal penting dengan benar pertama kali atau kita kenal dengan ungkapan “do the right thing at the first time”.  Apabila Staf Contact Center anda dapat melakukan hal tersebut pada setiap tahapan interaksi maka akan diperoleh pemahaman yang tepat atas permasalahan pelanggan, proses interaksi yang efisien, solusi yang benar, serta meminimalkan terjadinya kontak telepon yang berulang baik dari sisi pelanggan maupun dari sisi perusahaan.  Penanganan interaksi yang bertele-tele serta timbulnya kontak telepon yang berulang adalah “tambahan biaya” bagi perusahaan. Menjawab pertanyaan apa dan bagaimana melakukan tahapan dengan benar dan efektif dalam setiap interaksi telepon dengan pelanggan.
Pelanggan memiliki beberapa variabel penilaian yang, mereka sadari atau tidak, tidak selalu tentang produk dan jasa yang dibeli ataupun harga yang dibayar. Variabel penilaian yang cenderung abstrak ini kadang luput dari deteksi perusahaan, meskipun sebenarnya menyumbang nilai yang cukup signifikan dalam penghitungan level kepuasan pelanggan. Variabel-variabel penilaian inilah yang terdapat dalam kualitas hubungan antara perusahaan dengan pelanggan. Salah satu cara untuk meningkatkan nilai perusahaan di mata pelanggan adalah dengan membangun hubungan yang baik dengan pelanggan. Sebagai ilustrasi, perusahaan anda menawarkan produk berkualitas prima dan harga yang sangat bersaing.



3.2          Studi Kasus Mengelola Kepuasan Pelanggan dengan Kontak Telepon

Sesuai dengan visinya menjadi juara seluler Indonesia - memuaskan pelanggan, PT Excelcomindo Pratama (XL) menempatkan unit Layanan Pelanggan atau XL Contact Management sebagai tulang punggung dalam menghadirkan layanan berkualitas guna memastikan pelanggan mendapatkan layanan terbaik dan maksimal. Dengan terus memaksimalkan unit layanan yang didukung oleh Integrated CRM (Customer Relationship Management) System ini, maka XL sekaligus bersiap menyongsong penerapan Standar Kualitas Layanan pada pertengahan tahun ini.

Seiring dengan peningkatan jumlah pelanggan maka XL juga terus berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan mobilitas pelanggan. Untuk itu kami menerapkan Integrated CRM System sebagai salah satu keunggulan perusahaan yang kompetitif.

XL Contact Management memberikan layanan bagi sekitar 26 juta pelanggan melalui XL Contact Center (untuk layanan telepon dan surat menyurat elektronik serta facsimili) dan XL Center (untuk layanan walk-in atau kunjungan langsung). Fokus dari XL Contact Management adalah memberikan informasi dan solusi atas keluhan pelanggan, guna mencapai kepuasan pelanggan.

Integrated CRM System diterapkan XL melalui tiga elemen utama yaitu Infrastruktur, Proses dan SDM (Sumber Daya Manusia). Infrastruktur sebagai value enabler yang mampu mendukung seluruh media contact dalam melayani pelanggan selain tentunya juga secure, mudah diiplemplementasikan dan user friendly. Sementara elemen Proses sebagai value enhancer dijalankan melalui prosedur-prosedur yang simple, customer friendly, mudah diimplementasikan dan harus melindungi privasi pelanggan. Sedangkan SDM sebagai value creator telah terlatih dengan baik untuk selalu fokus dan berorientasi kepada pelanggan.

Layanan Pelanggan XL didukung dengan infrastruktur dan teknologi canggih yang memadai. Sehingga mampu mendukung pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan terhadap layanan yang customized.

XL Contact Management didukung oleh perangkat lunak canggih Customer Relationship Manager yang memastikan konsistensi setiap informasi yang disampaikan kepada pelanggan melalui seluruh jalur komunikasi (baik melalui telepon, web, email, surat pos atau fax), yang bertujuan agar kebutuhan pelanggan dapat diselesaikan dan dipenuhi pada kontak pertama mereka. Selain itu juga IVR (Interactive Voice Response) untuk XL Contact Center yang membantu menyediakan informasi seputar program yang sedang berlangsung atau produk yang dimiliki XL. XL juga menyediakan layanan Video Contact Center berbasis 3G yang memungkinkan pelanggan bertatap muka dengan petugas Layanan Pelanggan. Layanan ini merupakan layanan Video Contact Center Pertama di Indonesia.

Lebih lanjut mengenai petugas XL Contact Center 817 yang multi skills, Ferry menjelaskan bahwa salah satu solusi komunikasi yang diberikan XL adalah solusi telekomunikasi korporat berbasis GSM dan Non GSM yang diberikan oleh XL Business Solutions. Solusi ini sangat beragam mulai dari sirkit sewa (leased line), broadband, IP (Internet Protocol), internet HSDPA, BlackBerry, hingga penyediaan PABX berbasis GSM dan telepon untuk pelanggan korporat.

Mengingat solusi yang dibutuhkan pelanggan korporat sangat unique dan customized, tentunya dibutuhkan skill dan pengetahuan yang luas untuk dapat menangani customer insight, feedback maupun permintaan informasi dari pelanggan. Beberapa dari petugas XL Contact Center adalah mereka yang telah memiliki sertifikasi teknis atas suatu platform dan perangkat dari berbagai merk tertentu. A

Saat ini, XL Contact Management didukung oleh 356 XL Center yang tersebar di seluruh Indonesia dan XL Contact Center yang melayani pelanggan XL selama 24 jam dan 7 hari seminggu. Sebagai upaya meningkatkan kepuasan pelanggan, XL Contact Center telah menambah titik layanan di beberapa lokasi, sehingga memiliki kemampuan load balancing dan disaster recovery system.

Hasil dari upaya peningkatan layanan pelanggan yang dilakukan secara berkesinambungan adalah pengakuan dari pihak luar antara lain Call Center Award 2008, Golden Ring Award dan Service Star Award 2008.
















BAB 1V
Indikator Key Performance


4.1         Indikator Key Performance
Key Performance Indicators merupakan matrik baik finansial maupun non finansial yang digunakan oleh perusahaan untuk mengukur performa kinerjanya. Key Performance Indicator biasanya digunakan untuk menilai kondisi suatu bisnis serta tindakan apa yang diperlukan untuk menyikapi kondisi tersebut.Selama ini Key Performance Indicators digunakan untuk mengukur parameter kualitatif yang cenderung sulit pengukurannya. Misalnya kualitas kepemimpinan dan kepuasan pelanggan.
Sebuah matrik dikatakan sebagai Key Performance Indicators ketika memenuhi kriteria berikut ini:
(1) Memiliki target. Yakni target apa yang hendak dicapai serta waktu yang diperkukan untuk meraih target tersebut.
(2) Berorientasi pada outcome. Jadi tidak sekedar output (hasil dari proses) sebab outcome berpengaruh secara signifikan.
(3) Memiliki nilai threshold (ambang batas). Yakni untuk membedakan antara nilai target dengan nilai aktual.
Key Performance Indicators memiliki peran penting bagi kemajuan sebuah perusahaan. Sebab, perusahaan akhirnya dintuntut memiliki visi dan misi yang jelas serta langkah praktis untuk merealisasikan tujuannya. Dan tidak sekedar itu saja, dengan Key Performance Indicators perusahaan bisa mengukur pencapaian performa kinerjanya. Apakah sudah sesuai ataukah belum sama sekali. Karena Key Performance Indicators merupakan alat ukur performa kinerja sebuah perusahaan, maka Key Performance Indicators juga harus mencerminkan tujuan yang ingin diraih oleh perusahaan tersebut. Artinya, Key Performance Indicators setiap perusahaan bisa jadi berbeda sesuai dengan kebutuhannya.
Oleh karena itu sebelum menetapkan Key Performance Indicators, perusahaan harus melakukan beberapa persiapan berikut ini:
1.      Menetapkan tujuan yang hendak dicapai.
2.      Memiliki bisnis proses yang telah terdefinisi dengan jelas.
3.      Menetapkan ukuran kuantitatif dan kualitatif sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
4.      Memonitor setiap kondisi yang terjadi serta melakukan perubahan yang diperlukan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.
Key Performance Indicators membutuhkan perencanaan yang matang. Selain itu juga harus didukung oleh ketersediaan data dan informasi yang akurat serta konsisten. Di sinilah peran penting sistim informasi bagi sebuah perusahaan. Jika perusahaan mampu menyediakan sistim informasi yang akurat, konsiten, dan mudah diakses bagi siapa saja yang berkepentingan, niscaya data yang diperoleh bisa dipertanggungjawabkan keakuratan dan konsistensinya. Walhasil, perusahaan juga harus menyediakan perangkat teknologi informasi yang fungsional dan tepat sasaran. Agar Key Performance Indicators bisa berfungsi dengan optimal, maka Key Performance Indicators harus memenuhi kaidah SMART. Yakni scietific (spesifik), measureable (terukur), achievable (bisa dicapai/realistis), reliable (bisa dipercaya), time bound (target waktu).

4.2         Studi Kasus Key Performance Indocators pada produk XL
Guna memiliki sumber daya manusia yang andal di organisasi, XL telah lamamenerapkan sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Berdasarkan Kompetensi untuk program perekrutan, pelatihan, dan pengembangan, serta program perencanaan karier karyawan berdasarkan kompetensi dari setiap karyawan dan disesuaikan dengan tuntutan pekerjaan guna mendapatkan hasil terbaik. XL juga rutin melakukan pelatihan dan lokakarya yang melibatkan karyawan darisemua direktorat dan fungsi. Pelatihan dan lokakarya tersebut mengangkat berbagai topik, termasuk fokus bisnis XL, dengan instruktur dari dalam dan luar perusahaan.
Contohnya didepartemen marketing, rutin diadakan pelatihan mengenai system canvasser untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Setelah pelatihan, maka standar untuk pencapaian target pun ditingkatkan agar kinerja tim menigkat sesuai dengan pelatihan yang telahdiberikan.Dalam usaha penilaian kinerja XL, Pimpinan di setiap departemen membuat Key Performance Indicator berupa balance scorecard untuk menilai peningkatan kinerjakaryawan di setiap departemen atas pelatihan yang telah diikuti karyawan. Melalui program penilaian kinerja, XL juga mengidentifikasi karyawan berprestasi tinggi dan menyiapkan berbagai program untuk mempertahankan mereka. Program remunerasi dan berbagai penghargaan diberikan untuk karyawan berprestasi.
Layanan pelanggan XL meliputi layanan pelanggan melalui telepon (XL Contact Center) yang dapat diakses melalui nomor 817 (baik melalui layanan contact center voice maupun layanan video call ), layanan mesin penjawab 818 dan layanan pelanggan melalui email di customerservice@xl.co.id serta layanan tatap muka langsung di lebih dari 200 XLCenter yang tersebar di seluruh cakupan layanan XL. Dengan waktu operasional 24 jam, layanan XL Contact Center telah dilengkapi dengan fasilitas load balancing dan disaster recovery system. Ferry Fibriandani GM Contact Management menyatakan,”Performa petugas XL Contact Center dihitung berdasarkan key performance indicator (KPI) meliputi kecepatan dalam pemberian layanan maupun tingkat keakuratan jawaban yang diberikan kepada pelanggan sebagai KPI utama. Kata kunci utama dalam memberikan pelayanan adalah solusi tuntas untuk setiap telepon dari pelanggan yang masuk.”




Daftar Pustaka

No comments:

Post a Comment